Harga Tiket Masuk Rambut Monte Blitar
Keindahan alam Rambut Monte dapat dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung pun tetap perlu membayar tiket yang sama meski di akhir pekan atau di hari libur.
Harga Tiket MasukTiket masukRp3.000
Baca: CANDI PENATARAN Blitar Tiket & Daya Tarik
Pengunjung dapat berwisata di telaga ini setiap harinya, karena areanya buka dari pagi hingga sore. Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang di luar jam operasional. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki hajat atau tujuan tertentu yang datang di luar jam operasional.
Jam OperasionalSetiap hari08.00 – 16.00 WIB
Mata Air Disulap jadi Telaga
Baca: KAMPUNG COKLAT Blitar Tiket & Aktivitas
Dulunya, telaga Rambut Monte ini hanyalah mata air kecil. Ikan sengkaring yang hidup di sini pun hanya berputar – putar di mata air kecil tersebut. Namun, atas inisiatif kepala desa saat itu, Suratmin, untuk memperlebar sumber mata air hingga menjadi telaga. Kotoran serta tanaman – tanaman liar di sekitar disiangi, sehingga menjadi lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua masyarakat desa kala itu dapat menikmati keindahan Rambut Monte. Banyak dari warga yang terpaksa untuk ikut Romusha. Karena saat itu Indonesia masih dalam periode jajahan Jepang, yaitu pada tahun 1942.
Meski tidak sempat menikmati keindahan telaga ini, beruntungnya generasi penerus tetap melestarikannya. Buktinya, hingga saat ini Rambut Monte masih tetap lestari dan terjaga keindahannya. Mitos yang berkembang turut menjadi alat supaya masyarakat dan wisatawan ikut menjaga kelestarian objek wisata ini.
Lokasi Wisata Telaga Rambut Monte
Objek wisata telaga ini berada di kaki Gunung Kawi, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Blitar.
Di Blitar, anda tidak hanya saja menemukan banyak obyek wisata yang mengan dung sejarah dan perjuangan pahlawan jaman dahulu, namun di salah satu kota di Jawa Timur ini anda juga bisa menemukan pemandangan dari pesona alam yang sangat sayang jika anda lewatkan. Seperti Candi Rambut Monte di mana anda tidak hanya bisa menikmati pemandangannya saja namun juga mempelajari legenda yang konon terjadi di tempat ini.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di pulau Jawa yang menjadi favorit pelancong dari berbagai daerah di Indonesia untuk berwisata, entah wisata kuliner, wisata shopping atau wisata sejarah karena tak bisa dipungkiri banyak kejadian sejarah yang menarik di pulau Jawa. Dan obyek wisata yang patut anda kunjungi jika anda berada di Jawa Timur adalah Candi Rambut Monte.
Rambut Monte adalah sebuah danau, kuil dan tempat untuk bermeditasi di latar belakang perkebunan teh, hamparan sawah hijau yang indah, aneka sayuran segar dan pohon durian sepanjang perjalanan yang berkelok-kelok dan tidak membosankan dengan udara sejuk berada di antara lereng Gunung Kelud dan Gunung Kawi. Rambut Monte terletak di desa Krisik, Kecamatan Gandusari, sekitar 30 km dari kota Blitar. Di lokasi ini ada candi yang merupakan tempat pemujaan bagi umat Hindu di era Kerajaan Majapahit.
Sementara di bawah candi ada danau hijau berwarna biru jernih yang dihuni oleh sejumlah ikan oleh masyarakat setempat yang disebut Ikan Emas (Ikan Dewa). Namun, beberapa orang lainnya menyebut ikan Sengkaring sebagai ikan unik, panjangnya sekitar 60 sentimeter. Jumlah ikan di danau ini konon tetap ada, tidak pernah berubah.
Menurut orang-orang di lokasi ini dan berdasarkan legenda, terjadi perkelahian antara Ravana dan Dragons melawan Mbah Rambut Monte, keturunan kerajaan Majapahit. Pertarungan dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte mengutuk Ravana dan Naga berbentuk candi relief monyet dan naga. Mbah Rambut Monte menginstruksikan siswanya agar jumlah candi yang tersimpan dalam bentuk relief Ravana dan naga. Namun, karena kebanyakan siswa tidak mematuhi perintahnya, Mbah Rambut Monte sangat marah dan mengutuk murid-muridnya ke dalam ikan Sengkaring yang masih mendiami danau.
Mengingat sejarah ini, Patin adalah salah satu ikan sungai dengan bercak putih dan sedikit bersisik yang berhias putih dari bahasa Melayu yang banyak dibudidayakan di desa Selo Tumpuk Wlingi Blitar.
Ukuran candi ini, panjang 375 cm, lebar 290 cm. Candi Rambut Monte telah runtuh. Bangunan yang ada sekarang terbuat dari batu andesit dan berbentuk segi empat. Bagian yang tersisa dari Candi ini hanyalah Kamadathu atau kaki Candi dan Rupadathu atau badan Candi. . Susunan aslinya diperkirakan hanya 4-5 lapis batu bagian bawah. Pada sisi barat terdapat sisa-sisa tangga naik, sehingga diperkirakan candi ini menghadap ke barat.
Di depan artefak yang bentuknya menyerupai lingga yoni, anda bisa melihat kepala kala juga kepala naga yang bermahkota. Kala sendiri sebenarnya adalah anak Dewa Siwa yang digambarkan berwujud raksasa besar dengan muka menyeramkan. Namun di candi ini justru Jika diamati kepala kala ini seperti kepala manusia dalam posisi merangkak.
Masih di lingkungan Candi ini terdapat sebuah relief lepas yang menggambarkan seorang yang duduk bersila (Danardhana, 1997: 25). namun sekarang keberadaan relief tidak dapat dijumpai lagi. Kemungkinan berada di tumpukan candi tersebut. mengingat candi tersebut ditata ulang kembali. Diatas dinding candi terdapat 3 buah bunga Padma yang dipahatkan disebuah batu andesit. Di dinding utara candi di pojok barat terdapat ornament bunga Padma.
Lokasi Wisata Telaga Rambut Monte
Objek wisata telaga ini berada di kaki Gunung Kawi, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Blitar.
Rambut Monte adalah sebuah tempat di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, kurang lebih 30 km dari Kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi Rambut Monte ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada zaman Kerajaan Majapahit. Wisata Rambut Monte justru identik dengan telaga jernih dengan air berwarna hijau yang dihuni ikan, yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan Dewa.
Dalam perjalanan menuju tempat wisata ini, wisatawan dimanjakan dengan keindahan sepanjang jalan. Hamparan sawah warga setempat dan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh. Wisata Rambut Monte[1] bisa dikategorikan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, Candi Rambut Monte, petilasan atau tempat untuk bermeditasi karena pengujung bisa menemui sumber mata air pegunungan yang bersih.
Untuk memberi kesan lebih dan kenyaman bagi pengunjung, oleh pihak pengelola telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.[2]
Telaga Rambut Monte Blitar Tampak Asri dengan Pemandangan AlamTelaga Rambut Monte Blitar Jawa Timur
Wisata Bersejarah Sekaligus Cagar Budaya
Wisata Petilasan Rambut Monte adalah salah satu tempat wisata yang ada di daerah Blitar dan merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Berlokasi di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Blitar atau sekitar 30 km dari Pusat Kota Blitar. Akses untuk menuju lokasi cukup mudah, dari arah pusat kota Blitar menuju kecamatan Wlingi yang ada di sebelah timur dari pusat kota. Kemudian dilanjutkan ke Utara menuju Desa Krisik, tidak perlu khawatir akan tersesat, karena mulai dari jalan utama sudah ada rambu-rambu yang mengarahkan ke lokasi Wisata Rambut Monte.
Sepanjang perjalanan setelah melewati kecamatan Wlingi, kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah dengan suhu udara yang menyegarkan. Jalan yang cukup berkelok-kelok dengan sawah-sawah yang terbentang cukup luas, beberapa perkebunan, aliran sungai dan gunung-gunung menghimpit jalan menuju lokasi. Selain dari arah Blitar, bisa juga diakses dari arah kota Malang dengan melewati jalur Utara. Dimulai dari Desa Ngantang ke arah selatan hingga bertemu sebuah pertigaan dengan papan petunjuk ke lokasi. Setelah melewati pertigaan pertama, akan ada jalan yang bercabang, ambil arah yang ke kiri lurus terus.
Setelah sampai dilokasi, untuk masuk ke dalam area wisata akan dikenakan tiket masuk sebesar 3ribu rupiah untuk orang dewasa dan 2ribu rupiah untuk anak-anak. Karena lokasi parkir berada dalam area, dikenakan biaya seribu sampai 3ribu rupiah untuk kendaraan bermotor, mobil, mini bus atau bus. Semua tarif tersebut akan berubah kalau ada moment-moment tertentu, misalnya saja pada saat musim liburan, ada kesenian atau hiburan musik. Dan berbeda lagi kalau sampai ada yang menginap, meskipun di wilayah tersebut tidak atau belum ada tempat penginapan.
Rambut Monte bukan hanya sekedar tempat wisata melainkan juga sebagai cagar budaya. Hal ini karena di Rambut Monte terdapat sebuah candi bersejarah yang sering digunakan umat Hindu untuk bersembahyang pada saat hari keagaamaan. Begitu masuk ke lokasi, kita sudah bisa melihat Candi Rambut Monte dengan cukup jelas dengan ukurannya yang cukup kecil jika dibandingkan dengan candi-candi yang pada umunya dijadikan sebagai tempat wisata. Di bawah candi terdapat sebuah telaga yang dihuni oleh ikan yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan Dewa. Ukuran ikan ini relatif besar dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya dan jumlah cukup banyak. Mereka memakan apapun seperti apa yang dimakan oleh manusia. Seperti nasi, roti, daging ayam, daging kambing.
Di pinggiran telaga disediakan sebuah gubuk untuk melihat sumber air yang ada dalam telaga, sumber air tersebut memberi warna tersendiri, sehingga akan nampak warna biru pada telaga yang tidak lain adalah sumber mata air telaga. Menurut cerita warga sekitar bahwa warna biru tersebut konon berasal dari seorang yang tidak memiliki keturunan yang bernama mbah monte. Beliau mempunyai dua orang murid dan suatu ketika beliau kecewa terhadap tindakan dari kedua muridnya yang telah menyalahgunakan ilmu yang sudah diajarkannya. Singkat cerita akhirnya mbah monte pun murka dan membakar pohon-pohon yang berada di sekitar danau. Pohon-pohon tersebut konon berubah menjadi ikan dewa sedangkan kedua muridnya menjadi dua mata air yang berada di dalam Telaga Rambut Monte. Namun secara ilmiah warna biru yang ditimbulkan dari merupakan adanya kandungan mineral yang keluar dari dua sumber mata air di dalam telaga.
Penduduk sekitar meneruskan amanat dari leluhurnya dan terus mempercayai bahwa ikan yang ada di dalam danau tidak boleh ditangkap apalagi disantap. Tidak ada yang berani melanggar peraturan tersebut. Hanya malapetaka yang akan datang jika ada yang nekad membuang sesuatu apalagi menangkap ikan di danau. Jika ingin mandi di Telaga Rambut Monte, Anda tidak diperkenankan untuk masuk di kolam yang dihuni oleh Ikan Dewa. Diatas telaga telah disediakan sebuah kolam untuk mandi. Meski dibuka 24 jam, tapi pada aktualnya wisata ini dibuka untuk para pengunjung mulai pagi sampai sore sekitar jam 5, kecuali jika ada acara tertentu yang sedang berjalan.
Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login.
Pengen piknik ke obyek wisata yang berbau-bau ikan? Coba lah mampir ke Wisata Gurami Seduri. Destinasi wisata mina agro ini berada di Wonodadi, Kab. Blitar.
Wisata Gurami Seduri merupakan destinasi wisata kuliner dan edukasi dengan tema budidaya Ikan Gurami. Di tempat ini dijajakan berbagai olahan khas Gurami. Cita rasa kulinernya yang sedap, dipadu dengan tempat tongkrongan yang nyaman membuat obyek wisata ini sayang untuk dilewatkan.
Tak perlu risau dengan harga kulinernya. Meski berbahan Ikan Gurami, kuliner kuliner di obyek wisata ini cukup terjangkau. Bahkan bagi kalian yang gak ingin makan besar, kalian tetep bisa nongkrong dengan nyaman karena di sini tersedia pula snack snack ringan dengan cita rasa Gurami. Cobain deh..
Daftar menu Wisata Seduri
Seperti yang sudah disinggung di atas, Wisata Seduri juga menawarkan edukasi. Di sini terdapat kolam-kolam budidaya Ikan Gurami. Ada pula sejumlah aquarium yang berisikan siklus pertumbuhan Ikan Gurami. Di antara kolam-kolam budidaya terdapat pula taman yang didesain dengan indah. Cocok bagi travelers yang demen berswafoto.
Untuk menuju Obyek Wisata Seduri dari Blitar Kota, silahkan arahkan perjalanan kalian menuju Srengat. Pertigaan Togokan lurus saja ke arah Wonodadi. Pertigaan Balai Desa Pikatan belok ke kiri. Perempatan belok kanan mentok kemudian belok kiri dan kalian akan sampai di Lokasi Wisata Gurami Seduri.
Berkunjung ke tempat wisata malam di Blitar jadi menjadi pilihan buat kamu yang tidak memiliki waktu saat siang hari. Kamu bisa mencoba mengunjungi kafe, pusat perbelanjaan hingga tempat wisata.Nah, buat kamu yang mencari tempat wisata di Blitar yang bisa kamu kunjungi saat malam hari, berikut adalah 5 rekomendasinya untukmu!
Tips Berlibur ke Candi Rambut Monte
Rambut Monte Harga Tiket Masuk : Rp3.000. Jam Buka : 08.00 – 16.00. Nomor Telepon : -. Alamat : Tirtomoyo, Krisik, Gandusari, Blitar, Jawa Timur, Indonesia, 66187.
Menjelajahi Blitar tidak hanya sebatas pada Makam Bung Karno saja. Ada banyak tempat wisata alam di Blitar yang sayang jika terlewat begitu saja. Salah satu wisata alam di Blitar yang penuh pesona adalah Rambut Monte. Wisata alam berupa telaga dengan keindahan yang berbalut legenda mistis.
Telaga ini memiliki pemandangan yang menakjubkan, berupa air telaga yang berwarna biru. Di dalamnya terdapat ikan misterius yang diyakini adalah ikan purba. Tidak hanya itu, lokasinya yang berada di tengah hutan menjadikan objek wisata ini begitu sejuk. Jauh dari polusi dan memiliki suasana yang sangat tenang.
Akses Jalan Menuju ke Candi Rambut Monte
Ada dua jalur yang bisa anda pilih jika anda ingin mengunjungi Candi Rambut Monte, yaitu:
– Jalur dari Blitar ke Candi Rambut Monte : Bagi anda yang memulai perjalanan dari kota Blitar, anda bisa berkendara menuju ke arah Wlingi melalui Garum dan Talun. Setelah tiba di Wlingi, sebenarnya perjalanan selanjutnya sudah cukup mudah karena petunjuk jalan menuju Rambut Monte akan sering ditemukan sepanjang jalan. Berkendaralah ke arah desa Semen, lalu mengarah ke Tulungrejo sebelum akhirnya tiba di desa Krisik kecamatan Gandusari. Jarak dari Kota Blitar menuju ke Rambut Monte ini kurang lebih 39 km.
– Jalur dari Malang (Kepanjen) ke Candi Rambut Monte : Bila dari arah Kepanjen, maka anda hanya perlu melakukan perjalanan ke arah Kabupaten Blitar tepatnya ke perkotaan Wlingi. Cari jalan menuju ke Pasar Wlingi, mulai dari pasar Wlingi ini teruslah berkendara ke arah utara, akan ada petunjuk jalan menuju Rambut Monte setelah anda melewati Pasar tersebut. Setelah itu anda akan mengikuti jalur yang sama seperti dari kota Blitar menuju Rambut Monte yang telah dijabarkan diatas (Desa Semen – Desa Tulungrejo – Desa Krisik).
Hunting Foto di Candi Rambut Monte
Jangan sampai ketinggalan untuk mengabadikan indahnya konstruksi candi-candi dan beberapa bangunan dari jaman masa lampau yang ada di area ini termasuk indahnya telaga hijau dengan ikan-ikannya. Selain itu suasana yang asri di sekitar lokasi candi juga sangat pas untuk menjadi target bidikan kamera anda. Anda juga pastinya bisa leluasa berselfie ria.
Baca juga: Wisata Gua Embultuk, Mengagumi Keindahan Stalagtit dari Dekat
Harga Tiket Masuk Rambut Monte Blitar
Keindahan alam Rambut Monte dapat dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung pun tetap perlu membayar tiket yang sama meski di akhir pekan atau di hari libur.
Harga Tiket MasukTiket masukRp3.000
Baca: CANDI PENATARAN Blitar Tiket & Daya Tarik
Pengunjung dapat berwisata di telaga ini setiap harinya, karena areanya buka dari pagi hingga sore. Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang di luar jam operasional. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki hajat atau tujuan tertentu yang datang di luar jam operasional.
Jam OperasionalSetiap hari08.00 – 16.00 WIB
Arca di Sumber Air sebagai tempat Sembahyang
Telaga ini berada di kawasan wisata cagar budaya, dan sudah terbuka untuk umum dari tahun 2000. Nama Rambut Monte digunakan karena di dekat sumber air ini terdapat arca. Arca ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter. Di mana sang arca memiliki rambut ikal seperti monte, sehingga nama Rambut Monte menjadi pilihan.
Lokasi arca berada kurang lebih 300 meter dari sumber mata air. Di mana dulunya seringkali menjadi tempat sembahyang umat Hindu, bahkan hingga sekarang. Sayangnya, lokasi sembahyang ini sering disalahgunakan bagi masyarakat. Ada yang menggunakannya sebagai tempat bersemedi atau melakukan berbagai ritual.
Hal ini karena lokasi sekitar ada kepercayaan di sekitar arca merupakan tempat berkumpul para dewa dan leluhur. Sehingga masyarakat mengharap berkah dengan melakukan semedi di lokasi tersebut.